Senin, 24 Agustus 2015
On 01.59 by Unknown No comments
Setelah mengikuti seleksi
administratif, serta harap-harap cemas menunggu kabar dari pihak LPDP, akhirnya
pada tanggal 6 Agustus 2015, kurang lebih dua minggu setelah penutupan
pendaftaran beasiswa, saya mendapat kabar baik dari pihak LPDP. Kabar baik itu dikirimkan
langsung ke Handphone dan email yang menyatakan bahwa saya lolos seleksi
administratif. Alhamdulillah, senangnya bukan main setelah cemas menunggu
pengumuman selama dua minggu, akhirnya doa saya terjawab.
Rasa senang yang saya rasakan harus
segera disudahi, karena berikutnya saya harus mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan untuk seleksi substansi yang terdiri dari Wawancara, LGD, dan On The
Spot Writing Essay. Saat itu, untuk region Yogyakarta pengumuman waktu tes yang
diumumkan melalui email diadakan pada tanggal 19-21 Agustus di Gedung Keuangan
Negara Yogyakarta. Tapi bukan berarti kita harus mengikuti tes selama tiga
hari, bisa saja jadwal yang kita dapatkan hanya satu atau dua hari tes. Karena
itu jadwal kita tes akan di umumkan mendekati waktu seleksi substansi diadakan.
Kalau saya, diberitahukan H-1 sebelum tes berlangsung dan waktu tes yang saya
ikuti hanya satu hari saja, mulai dari pagi sampe sore hari.
Sebelum kita mengikuti seleksi
substansi sesuai dengan jadwal yang ditentukan, kita wajib menyiapkan berkas
administrasi yang harus dibawa saat verifikasi data oleh Tim LPDP. Adapun
berkas tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dibutuhkan saat seleksi
administrasi yaitu :
1. Print Out
Formulir Pendaftaran
2. Scan Ijazah
Sarjana (S1)
3. Transkrip Nilai
Sarjana (S1)
4. Sertifikat Bahasa
Asing
5. Surat Pernyataan
6. Surat Ijin
belajar sesuai format LPDP (bagi yang sedang bekerja)
7. Surat Rekomendasi
sesuai format LPDP
8. LoA
Unconditional/ Conditional (jika ada)
9. Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
10. Surat Berbadan
Sehat dan Bebas Narkoba
11. SKCK
12. Rencana Studi
Semua berkas di atas wajib dibawa saat
verifikasi data, kecuali yang sifatnya opsional seperti surat ijin belajar dan
LoA. Oh ya jangan lupa kita harus mencetak kartu pendaftaran yang ada di akun
LPDP kita, saat dinyatakan lulus. Kartu ini juga wajib dibawa saat mengikuti
serangkaian seleksi substantif.
Pada seleksi substantif periode
Agustus 2015 ini, terdapat sedikit perbedaan dengan seleksi periode
sebelum-sebelumnya. Pada periode ini ada penambahan materi seleksi yaitu menulis
essay di tempat dengan waktu yang terbatas. Disamping itu, urutan seleksi pun
tidak berurutan. Kita diwajibkan mengikuti jadwal yang sudah dikirimkan ke
email saja.
Dalam seleksi substantif periode ini,
seleksi wawancara sifatnya dinamis, jika ada peserta yang tidak hadir maka
jadwal bisa diajukan. Namun jika wawancara satu peserta memakan waktu lebih
lama, jadwal bisa juga mundur. Oleh karena itu setidaknya satu jam sebelum atau
setelah jadwal wawancara yang ditetapkan, kita harus stand by dan sabar menunggu.
Sedangkan untuk jadwal essay dan LGD,
sifatnya tetap sesuai dengan jadwal. Karena seleksi ini dilakukan secara
berkelompok, jika ada satu orang yang tidak hadir maka seleksi tetap dilakukan
sesuai dengan jadwalnya. Disamping itu, jadwal essay dan LGD tidak selalu
dilakukan setelah wawancara, bisa juga jadwal yang kita dapatkan yaitu sebelum
verifikasi dan wawancara. Sedangkan wawancara hanya bisa dilakukan setelah kita
melakukan verifikasi data. Sebagai contoh, saya mendapatkan jadwal verifikasi pukul
14.00-15.00 WIB dan jadwal wawancara pukul 16.40-17.20 WIB. Tapi, jadwal essay
saya ada pada pukul 10.30-11.00 WIB dan LGD pukul 11.10-12.00 WIB. oleh karena
itu, untuk jadwal Essay dan LGD kita harus on
time sesuai dengan jadwalnya, sedangkan untuk jadwal verifikasi data dan
Wawancara kita harus in time, bisa
lebih cepat bisa juga lebih lambat.
On
The Spot Writing Essay
Dalam seleksi tahap ini, sebelumnya
kita sudah mendapatkan kode seperti 10A, 10 B, 13 A, 13 B, atau lainnya yang
digunakan untuk pengelompokkan selama menulis essay dan LGD. Selanjutnya, tes dilakukan
disebuah ruangan tertutup seperti ruang kuliah yang berisikan sekitar 20 kursi
untuk 20 peserta. Sayangnya setiap kursi, tidak disediakan alas/meja untuk
menulis maka wajib hukumnya bagi kita untuk membawa alas/papan dada agar lebih
nyaman selama menulis essay. Jangan lupa juga membawa alat tulis seperti pulpen
dan tip-X. Dalam tes ini, waktu yang disediakan hanya 30 menit yang harus
dimanfaatkan sebaik mungkin.
Kita hanya diberi dua lembar kertas. Kertas pertama berisikan aturan serta
hal-hal yang dinilai dalam penulisan essay dan pilihan tema essay. Saat itu,
pilihan temanya tentang Revolusi Mental dan Bonus demografi usia produktif. Oh
ya, setiap grup tes belum tentu mendapatkan tema yang sama, karena ada banyak
sekali jenis tema yang disediakan sesuai dengan abjad kode soal. Jadi tetap
persiapkan segala tema yang akan keluar ya. Untuk kertas kedua, yaitu kertas lembar jawaban yang akan diperguankan
untuk menuliskan essay. Jangan lupa isi data diri dan nomor peserta dan
mulailah menulis essay dalam rentang waktu 30 menit. Saran saya, lima menit
pertama buat terlebih dahulu kerangka tulisan (tidak harus digambar, cukup di
pikirkan saja) kemudian barulah kita menulis dengan alur yang berkesinambungan
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Leaderless
Group Discussion (LGD)
Jelang 10 Menit setelah menulis essay,
kita langsung disuguhi dengan seleksi Leaderless Grup Discussion (LGD). Kita
akan dikumpulkan sesuai dengan kelompok kode yang telah ditetapkan. Satu
kelompok beranggotakan 7-8 peserta. Dalam proses LGD ini, kita ditempatkan
dalam sebuah ruangan dan membentuk setengah lingkaran. Ada dua psikolog yang
akan menilai proses LGD. Tema yang diberikan juga berbeda-beda tiap
kelompoknya, biasanya tentang isu-isu yang sedang booming. Kala itu, saya mendapatkan tema tentang kontroversi Go-Jek
di Jakarta. Kita hanya dibolehkan membawa tagline
(yang tercetak di kartu pendaftaran) serta pulpen untuk mencatat. Selanjutnya,
kita diberikan sebuah artikel yang berisikan tema yang akan didiskusikan. Waktu
yang diberikan untuk diskusi sangat singkat, sekitar 35-40 menit.
Setelah semua peserta mendapatkan
artikel, psikolog tadi memberikan forum sepenuhnya pada kita selama 35-40 menit
ke depan. Tidak ada pemimpin dalam forum
tersebut, sesuai dengan judulnya “leaderless”,
jadi kita bisa berargumen secara proporsional. Namun sebaiknya, tetap harus ada
relawan yang memulai dan menjadi notulen agar diskusi berjalan lancar.
Saat itu kebetulan salah satu peserta,
memohon izin untuk membuka dan memimpin forum. Selama berdiskusi, kita harus
pintar-pintar membagi waktu, karena setiap peserta hanya punya sekitar 4-5
menit saja untuk menyampaikan pendapat. Baiknya, selama menyampaikan pendapat dengan
sistematis dan tidak terlalu lantang, karena bukan debat. Usahakan juga untuk tetap
menghargai pendapat orang lain dan jangan memotongnya. Karena semua prilaku
kita selama berdiskusi akan dinilai oleh psikolog. Disamping itu, teman-teman
satu kelompok LGD juga individu yang potensial. Seperti teman-teman saya
kemarin, Amrina Mustaqim, Eka Suryana Saputra, Muhammad Ridwan Saad, Muhammad
Hassan Syamsudin, Utin Elsya Puspita, Yuliati, Yusi Nurcahya Dewi. Semoga kita
lulus semua ya kawan, he. Dua menit sebelum waktu habis, psikolog akan
mengingatkan kita, dan eloknya dua menit terakhir itu digunakan oleh notulen
untuk menyampaikan kesimpulan diskusi.
Verifikasi
dan Wawancara
Pada tahap verifikasi ini kita cukup
dengan menyerahkan seluruh berkas administrasi sebagaimana persyaratan yang
dilampirkan pada pengumuman kelulusan seleksi administratif. Proses penyerahan
berkaspun cukup sederhana tinggal mengikuti antrian sesuai dengan kelompok
wawancara yang sudah tertera di lampiran jadwal seleksi substantif. Namun
seperti yang saya bilang sebelumnya, bahwa verifikasi dan wawancara bisa
berlangsung lebih cepat, jadi lebih baik satu jam sebelum jadwal kita sudah
siap di ruang verifikasi. Setelah dicap dan dinyatakan “verified” oleh panitia, maka kita sudah bisa mengikuti seleksi
wawancara.
Dalam tahap wawancara, kebetulan saya
mendapatkan urutan terakhir cukup mundur dari jadwal yang ditentukan. Saya baru
masuk ruang wawancara pukul 17.15 WIB, seharusnya pukul 16.40 WIB saya sudah
masuk ruangan. Ya bagaimanapun kita harus sabar menunggu dalam tahap seleksi
wawancara ini. selama menunggu di luar, seperti peserta lainnya saya merasa
sangat gugup,cemas, nervous, tidak PD
dan sejenisnya. Untuk meredakan rasa itu semua, cukup dengan ngobrol bareng
peserta lainnya. Setidaknya kita jadi lupa dengan perasaan gugup ataupun nervous. Hingga akhirnya saat sudah
tidak ada peserta lagi yang tersisa, barulah nama saya dipanggil panitia dan
langsung masuk ke dalam ruangan. Setelah masuk ruangan wawancara, saya menuju
ke meja 7, sesuai dengan kelompok wawancara dan anehnya saya tidak lagi merasa
cemas, malah saya semakin PD saat berhadapan dengan interviewer.
Saya langsung disambut hangat oleh
ketiga interviewer, yang masing-masing terdiri dari dua orang akademis dan
seorang psikolog. Saya diberikan kesempatan memperkenalkan diri terlebih
dahulu. Selepas itu barulah saya ditanya mengenai banyak hal.
Mulai dari background pendidikan S1,
skripsi yang saya kerjakan saat s1 dan manfaatnya, proyeksi tema/gagasan
tentang tesis saat studi S2 kelak, dan tentunya pertanyaan seputar bidang
keilmuan kita. Saat itu kebetulan saya sudah memperkenalkan diri sebagai
alumnus pendidikan fisika namun fokus dalam kajian kurikulum 2013 sesuai dengan
skripsi, akhirnya pertanyaan pun berkutat tentang Kurikulum 2013 serta
kebijakan-kebijakan pendidikan lainnya.
Pertanyaan lainnya mengenai cita-cita
atau apa yang akan kita lakukan setelah selesai studi S2, mungkin teman-teman
banyak yang menjawab akan mengajar di kampus sebagai dosen, tapi sebaiknya juga
ditambahkan dengan peran apa yang bisa kita berikan bagi masyarakat dan negara
setelah kita lulus S2 nanti. Itu adalah salah satu poin penting dari visi misi
LPDP. Usahakan kita punya rencana atau gagasan yang futuristik dan berimbas
terahadap masyarakat luas.
Disamping itu pertanyaan mengenai keaktifan
di organisasi serta tentang karakter diri pun sering dilontarkan oleh bapak/ibu
psikolog. Saat itu pertanyaan yang dikeluarkan bermula dari essay “sukses
terbesar dalam hidup” dan “kontribusiku terhadap Indonesia” yang saya tulis.
Pertanyaan lainnya mengenai kelebihan dan kelemahan kita, hambatan dalam
belajar, faktor yang memotivasi saat belajar, bagaimana kita bisa bangkit dari
keterpurukan, dan terkadang juga pertanyaan tentang keluarga kita. Wawancara
pun berlangsung cukup singkat, mungkin hanya 20 menit saja. Memang menurut
beberapa teman, durasi waktu wawancara berbeda-beda ada yang sebentar ada yang
lama tergantung kepuasan si interviewer.
Alhamdulillah saya bisa menjawab
seluruh pertanyaan yang disampaikan, dengan lancar dan terkadang menggebu-gebu,
karena yang saya rasakan seperti mengikuti sidang skripsi. hehe, . Akhirnya
saya hanya bisa berharap saja semoga interviewer sudah puas dengan jawaban dan
gagasan saya. Dan tentunya saya berharap bisa lolos beasiswa ini. Mohon doanya
juga ya kawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar